Tanya Siapa????

Kita tidak perlu menjelaskan semua dengan rinci bahkan ketika kita mengetahuinya dengan sangat baik. Begitulah aku malam ini. Tertusuk kata-kata dari rerumput tajam di negeri bernama ”ANEH”. Aneh menurutku ketika orang lain seakan lebih tahu tentang tubuh dan jiwa ini. Tiap jengkalnya mereka hapal dengan sangat fasih. Heran, kenapa mereka sebegitunya sangat mengenal tubuh dan jiwa ini dengan baik. Aku pun bukan artis yang harus menggelar jumpa pers perihal kenaikan tingkat dalam hidupku ataupun kehancuran yang sedang aku alami sekarang. Kenapa orang-orang tidak berdiam diri di dalam rumahnya masing-masing. Menata rerupa yang cocok untuk pintu atau jendela rumahnya. Tak usahlah merepotkan warna cat tembok tetangga sebelah. Cukup atur saja bunga-bunga cantik penghias halaman depan.

Kukira sudah jelas semuanya. Orang akan tersenyum, tertawa terpingkal-pingkal sampai keluar air mata ketika orang lain yang bukan dirinya mengalami fase kehancuran, kekalahan, kehilangan. Walaupun kebanyakan yang dipamerkan adalah muka dengan mimik super empatik. Inilah negeri bernama ”ANEH”, tempat dimana aku sibuk menata rumah dan memilih warna untuk ruang tamuku.

Tawa melecehkan akan membahana ketika yang tua belajar pada yang muda. Ketika sang jenius berguru pada si idiot. Semua terasa jungkir balik. Harus sesuai dengan konstruksi yang ditanamkan sedari zaman Adam dulu. Apakah permainan bolak balik logika itu tidak diperbolehkan? Yang pintar selalu merasa menjadi Sang Maha Tahu, yang bodoh enggan keluar dari kurang kegelapan dan keterpurukan. Hmmm...masih menyoalkan pemutarbalikan hukum-hukum logika. Dimana mayor tidak selalu harus menjadi mayor. Ada kalanya mencicipi rasa menjadi minor, pun sebaliknya. Dan aku masih berbenah dan berpikir sendiri tentang perabotan mini untuk ruang keluarga yang hangat.


Nglempongsari, Sariharjo, Sleman, Yogyakarta
4 Juli 2009
9:43 PM
Untuk Sebuah Tragedi: yang membuat aku mencoret nama dari yang kupercaya.

Comments

Popular Posts