Mampir Sebentar ke Masa Lalu
Badan yang capek serasa dipukulin emang oke banget buat menciptakan suasana super melow. Hak..hak..hak..Tiba-tiba aja malam ini keinget sama beberapa kondisi di masa lalu.
Dulu banget, kehidupan saya ramai gegap gempita. Dulu banget juga, saya pernah punya seorang teman -sahabat mungkin-. Bisa dibilang dia itu adalah manusia di muka bumi ini yang paling dekat dengan saya saat itu. Ternyata sudah lama sekali. Maksudnya, sudah lama sekali saya tak saling sapa dengannya. Di tengah jalan kami mengalami "kecelakaan" hingga akhirnya jadi tidak mengenakkan seperti sekarang ini. Bagi saya semua itu memang sudah seharusnya terjadi. Jika tidak, mungkin saya tidak dalam kondisi seperti saat ini. Saya yuakin banget masih berada dalam lingkaran yang membuat kepala pening.
Jadi lucu aja ketika teringat saat-saat dulu. Saya pikir dia sahabat terbaik saya. Ternyata...Tapi dia memang baik. Super baik malahan. Saya saja yang tidak bisa memahami dan mengerti kebaikannya hingga semuanya malah tampak rumit.
Ada banyak masalah yang sengaja dibuat dan dimunculkan dalam tahun-tahun terakhir persahabatan kami. Saya juga heran dengan diri saya sendiri. Pemikiran saya jauh dari pemikiran orang dewasa. Matang dan bijak (*hiyek... :D ). Kami selalu mendramatisir semua kondisi dan situasi. Jadinya emang mirip banget kayak telenovela. Ada rasa mual sekaligus lucu jika mengingat itu. Well, yang terpenting kami sudah punya kehidupan masing-masing sekarang. Dia bersama dengan teman-teman dan orang-orang yang dia harapkan dan sayangi, begitu juga dengan saya. Saya tak perlu lagi menutup diri terhadap kehadiran orang lain, seperti dua tahun yang lalu. Dunia.......saya datang!!!!!
Dulu banget, kehidupan saya ramai gegap gempita. Dulu banget juga, saya pernah punya seorang teman -sahabat mungkin-. Bisa dibilang dia itu adalah manusia di muka bumi ini yang paling dekat dengan saya saat itu. Ternyata sudah lama sekali. Maksudnya, sudah lama sekali saya tak saling sapa dengannya. Di tengah jalan kami mengalami "kecelakaan" hingga akhirnya jadi tidak mengenakkan seperti sekarang ini. Bagi saya semua itu memang sudah seharusnya terjadi. Jika tidak, mungkin saya tidak dalam kondisi seperti saat ini. Saya yuakin banget masih berada dalam lingkaran yang membuat kepala pening.
Jadi lucu aja ketika teringat saat-saat dulu. Saya pikir dia sahabat terbaik saya. Ternyata...Tapi dia memang baik. Super baik malahan. Saya saja yang tidak bisa memahami dan mengerti kebaikannya hingga semuanya malah tampak rumit.
Ada banyak masalah yang sengaja dibuat dan dimunculkan dalam tahun-tahun terakhir persahabatan kami. Saya juga heran dengan diri saya sendiri. Pemikiran saya jauh dari pemikiran orang dewasa. Matang dan bijak (*hiyek... :D ). Kami selalu mendramatisir semua kondisi dan situasi. Jadinya emang mirip banget kayak telenovela. Ada rasa mual sekaligus lucu jika mengingat itu. Well, yang terpenting kami sudah punya kehidupan masing-masing sekarang. Dia bersama dengan teman-teman dan orang-orang yang dia harapkan dan sayangi, begitu juga dengan saya. Saya tak perlu lagi menutup diri terhadap kehadiran orang lain, seperti dua tahun yang lalu. Dunia.......saya datang!!!!!
Comments