Mas Irwan yang Suka Dangdut
Hmmm..ada satu kebiasaan yang mulai saya baca selama tinggal di Senayan. Kebiasaan itu terjadi pada Sabtu dan Minggu. Yang namanya kebiasaan pasti terjadi berulang kecuali ada hal-hal yang tidak dikehendaki menghambat jalannya kebiasaan itu (kok ribet yak..*_*).
Sabtu dan Minggu saya artikan sebagai hari libur yang "ramai". Kenapa ramai?? Penyebab utamanya adalah kesenangan Mas Irwan terhadap lagu dangdut. Hyaaaa#%R^#!^$#&!. Bukannya saya anti dangdut, tapi... Ada sesuatu yang teramat dekat dengan budaya saya namun tidak ingin saya jamah terlalu dalam. Begitulah dangdut di mata saya.
Saya takjub karena Mas Irwan hapal lirik-lirik lagu dangdut yang tidak begitu populer di telinga saya (seperti darah muda-nya Rhoma Irama). Pun yang terjadi dengan malam ini. Meski seharian saya tidak di rumah. Meski seharian saya tidak melihat keberadaan radio di dekat pintu kamar. Namun, sayup-sayup suara Mas Irwan yang rada gimana gitu menyusup hingga ke lantai dua. Yap...dia karokean sendirian di depan tv yang memutar acara dangdut. Yeah....tarikkkkkk m a n g. Sabtu dan Minggu di rumah adalah edisi dangdut. Mau nyuci kek, masak kek, nonton tipi kek, pasti ditemenin sama musik dangdut. Sekecil apa pun volume radio yang dipasang. Sekeras apa pun usaha untuk mencoba pura-pura tidak mendengar. Dangdut akan menyusup ke darah saya, perlahan demi perlahan. Dan itu juga mimpi buruk bagi saya -meski bukan yang terburuk.
Sabtu dan Minggu saya artikan sebagai hari libur yang "ramai". Kenapa ramai?? Penyebab utamanya adalah kesenangan Mas Irwan terhadap lagu dangdut. Hyaaaa#%R^#!^$#&!. Bukannya saya anti dangdut, tapi... Ada sesuatu yang teramat dekat dengan budaya saya namun tidak ingin saya jamah terlalu dalam. Begitulah dangdut di mata saya.
Saya takjub karena Mas Irwan hapal lirik-lirik lagu dangdut yang tidak begitu populer di telinga saya (seperti darah muda-nya Rhoma Irama). Pun yang terjadi dengan malam ini. Meski seharian saya tidak di rumah. Meski seharian saya tidak melihat keberadaan radio di dekat pintu kamar. Namun, sayup-sayup suara Mas Irwan yang rada gimana gitu menyusup hingga ke lantai dua. Yap...dia karokean sendirian di depan tv yang memutar acara dangdut. Yeah....tarikkkkkk m a n g. Sabtu dan Minggu di rumah adalah edisi dangdut. Mau nyuci kek, masak kek, nonton tipi kek, pasti ditemenin sama musik dangdut. Sekecil apa pun volume radio yang dipasang. Sekeras apa pun usaha untuk mencoba pura-pura tidak mendengar. Dangdut akan menyusup ke darah saya, perlahan demi perlahan. Dan itu juga mimpi buruk bagi saya -meski bukan yang terburuk.
Comments