Hamsyong

Saya sebenarnya ingin menulis yang agak "serius" tentang pengalaman tadi pagi naik bajaj untuk pertama kalinya dalam hidup. Tapi sebuah pesan pendek yang saya terima tadi pagi membuat mood saya hancur berantakan. Meski tidak sampai mempengaruhi pekerjaan, tapi daya hancurnya lumayan juga. Belum ditambah respon yang kurang mengenakkan dari seorang teman beberapa saat yang lalu. Pyuhhh...
Jika ada yang tersasar ke rumah saya, kemudian mencaci maki, memandang sinis isi rumah saya ini, biarkanlah. Rumah ini (blog) adalah satu-satunya tempat saya bisa berteriak. Mau kemana lagi? Saya terperangkap di belantara kota yang sejak dulu saya impikan -seorang teman menyebutnya sebagai "tersiksa tapi menikmati". Biarlah. Terserah.
Saya tidak mampu menyepi di ketinggian. Saya sangat buta arah di sini. Dan saya muak. Muak dengan semuanya.
Terkadang ada benarnya pikiran untuk hanya mencintai diri saya sendiri. Karena saya memang pantas untuk saya. Bukan untuk manusia lain. Sudahlah. Saya cukup tahu saja.

Comments

Popular Posts