Orbituari Si Usang

Dulu sekali, Si Usang pernah jadi primadona.
Si Usang ini, banyak sekali jenisnya.
Mulai dari tingkat kingdom hingga spesies.
Itu dulu.
Kini Si Usang ditinggalkan.
Dia dianggap tak menarik lagi.
Tidak masuk dengan tren masa kini yang berputar begitu cepat.
Si Usang pun masuk kotak.

Mereka I dan mereka II adalah sahabat Si Usang.
Mereka berdua adalah satu-satunya makhluk di bumi yang menerima Si Usang.
Hanya mereka yang mau mengkaji Si Usang.
Menjadikan Si Usang begitu penting artinya.
Menerbitkan beribu kitab pengetahuan tentang semua perihal bumi dan manusia, dari Si Usang.
Mereka, Si I dan II adalah yang paling mengenal Si Usang.


Si Usang harus masuk kotak.
Gigi-gigi buldoser tak lagi beri ampun.
Ia melumat Si Usang.
Dan Si Usang pun menyatu lagi dengan bumi.
Ia tinggal cerita.
Ia tinggal cerita.
Ia tinggal cerita.

Lalu kemana mereka I dan mereka II saat Si Usang meregang nyawa?


Mereka I bersetia pada Si Usang hingga titik nadir.
Dia lantang menjadi penyambung lidah bagi Si Usang.
Menyuarakan kepedihan dan darah yang mengalir.
Selalu seperti itu.
Mereka I hanya bisa bersuara.
Hingga Si Usang tetap hancur.


Mereka II tetap ada di sisi Si Usang.
Hanya saja berada di seberang jalan.
Menatap sambil sesekali menggelengkan kepala.
Mengutuk pembunuhan yang terjadi hari ini, di dalam hati saja.
Mereka II hanya bisa mengutuk.
Hingga Si Usang tetap hancur.

Mereka I dan mereka II adalah sahabat Si Usang.
Mereka I dan mereka II sudah mencoba bersetia dengan Si Usang.
Dengan cara yang berbeda.
Tapi, Si Usang tetap mati hari ini.

Comments

rina said…
aku suka banget sama semua tulisan di blog ini , really inspired :)
KWA Wardani said…
terima kasih Rina :)
Salam kenal :D

Popular Posts