Resolusi 2011?



Hari keempat belas di tahun 2014. Belum begitu terlambat ketika menyinggung soal resolusi. Ketika pergantian tahun kemarin, rasanya tidak ada ide untuk resolusi di tahun ini. Bahkan ide untuk perencanaan hal-hal penting yang harus dicapai tahun ini pun tak terbayang.

Sore ini, ketika melintas di Gelora Bung Karno, tiba-tiba ide brilian itu muncul. Yep, resolusi 2011 menari-nari dalam pikiran saya. Obrolan saya dengan Devit dan Mas Tinus tentang olahraga yang dilakukan oleh banyak orang di area ini menjadi jembatan antara saya dan resolusi. Saya harus berterimakasih banyak kepada mereka yang berlari, bersepeda, atau hanya sekedar berjalan kaki sore ini.

Sambil mengomentari “pemandangan” yang cukup menghibur, otak saya bekerja di dunianya sendiri. Saya tahu apa yang harus saya lakukan di tahun ini. Jawaban atas pertanyaan, “resolusi apa yang akan kamu lakukan di tahun ini?” pun langsung mengalir deras. Saya tahu, tahun ini minimal saya harus meluangkan waktu sehari dua untuk pergi ke pantai. Saya ingin kemah di tepi pantai. Bangun pagi, keluar dari tenda sambil membawa teflon dan kompor. Saya akan membuat roti goreng isi telur dan merebus susu beruang. Selanjutnya saya akan berlari sepanjang garis pantai, ketawa-ketawa, lompat-lompat, sampai puas, sampai capek, sampai susah bernapas. Kemudian saya akan mboi, leyeh-leyeh di siang hari, membuka matras dan tidur. Itu yang akan menjadi agenda wajib saya di tahun ini. Tapi, kok tidak ada hubungannya dengan resolusi?

Comments

Popular Posts