Yang Abstrak yang Memikat



Lomografi, salah satu jenis fotografi yang cukup membuat saya penasaran. Daya tarik lomo ada pada prinsip kebebasan, yang menyimpang dari prinsip-prinsip konvensional, dan menjadikan seorang manusia sebagai manusia sebenarnya. Bebas dan merdeka, tanpa harus lelah menuruti sistem sosial yang jamak disepakati banyak orang. 

Saya sangat menyukai hasil lomo yang seringkali abstrak. Menurut saya, sebuah foto itu semakin menarik jika dia semakin abstrak. Meskipun untuk uji coba pertama, saya belum bisa menghasilkan gambar-gambar yang abstrak.  Dari 12 slide yang ada di dalam lomo, saya hanya mampu menghasilkan enam gambar utuh. Sisanya over karena rana ditekan terlalu lama. Satu gambar yang paling abstrak justru dihasilkan oleh teman saya. Dia menekan rana terlalu cepat, sehingga gambar yang dihasilkan hanya berupa lingkaran kecil saja. hakhakhak, :D

Beberapa foto di bawah ini saya ambil saat acara Batavia Art Festival, 2010. Bersama lomo saya yang pertama, yang saya beli tanpa perhitungan :D. Lomo pertama saya menggunakan film slide 120 mm, dengan harga film BW yang sangat mahal (harga slide warna lebih mahal, :D). Seharusnya saya memilih lomo yang menggunakan film 35 mm karena lebih murah dan mudah untuk didapatkan. Jadi, jika ingin membeli lomo saya sarankan untuk mempertimbangkan jenis film yang akan digunakan, :D.

Museum Sejarah Jakarta


Museum Wayang


Gagal


Satu Nada


Ondel-ondel


Sempurna










Comments

Popular Posts