Naik Kereta Itu Candu



Pemandangan dari dalam kereta (Jogja-Jakarta)

Seberapa sering Anda bepergian dengan kereta? Kalau saya masih belum cukup sering. Juga belum mencicipi seluruh merek kereta api di Indonesia. Terlebih lagi, saya yang baru melihat kereta saat merantau ke Pulau Jawa delapan tahun yang lalu. Jadi, pengalaman dengan kereta menjadi sesuatu yang saya cari-cari.

Saya mengawali perjalanan antar kota di tahun ini dengan kereta AC Ekonomi Bogowonto. Setelah dihantam berkali-kali dengan perjalan lewat udara di tahun kemarin, rasanya berkereta kali ini lebih istimewa. Kenapa begitu?

Kali pertama naik kereta, saya sudah menyadari bahwa moda transportasi yang satu ini mengandung aroma nostalgia yang kental. Apalagi kalau kelas ekonomi. Suara kereta saat hendak berangkat dan berhenti di stasiun-stasiun begitu klasik. Sedikit berlebihan saya bilang, rasanya terperangkap ke masa lalu.

Jika perjalanan dari tengah Jawa menuju ke Barat maka pemandangan di kanan & kiri didominasi oleh sawah dan sungai. Semakin mendekati ibukota permukiman menjadi panorama yang tak henti-hentinya. Ke Timur saya belum pernah merasakan. Mungkin ada kebun tebu atau bahkan pabrik gula di sepanjang perjalanan yang bisa dinikmati.

Begitu banyak kota yang dilewati. Andai saja setiap persinggahan sementara bisa dinikmati dalam waktu berhari-hari pastinya saya akan tiba di tempat tujuan akhir dengan segudang cerita. Tentang masyarakat, budaya, kuliner, atau hal remeh temeh seperti dunia pergosipan warga yang tinggal di dekat rel kereta. Oleh sebab itu, plesiran dengan kereta menjadi sesuatu yang sangat menarik. Bolehlah saya masukkan ke dalam daftar cita-cita :)

Comments

Popular Posts