Pilih "Well Learned" atau "Well Educated"?

Saya suka sekali dengan tulisan Daoed Joesoef di KOMPAS hari ini (22/06). Ini bagian yang paling saya suka.
Mengapa kita biarkan, bahkan kita puji, kecenderungan pendidikan universiter sebagai semata-mata persiapan profesional atau vokasional? Akibatnya, di satu pihak, ia dideskripsikan semakin lama semakin eksklusif berupa suatu investasi ekonomi dan dinilai semata-mata bersendikan keuntungan ekonomi yang dihasilkannya semata (its ultimate economic return). Di lain pihak, ia semakin memupus the joy of learning para mahasiswa. Mereka dilatih menguasai ilmu pengetahuan, tetapi tak dididik untuk menghayati budaya keilmuan, menjadi well learned tetapi tidak well educated, manusia berkarakter. Padahal, universitas harus menjadi tempat merenungi budaya di zaman yang dikuasai teknologi modern.
Mungkin saya hanya mencari sebuah pembenaran untuk tidak menamakannya sebagai dukungan moril yang abstrak. Sebab beberapa bulan yang lalu saya meneguhkan diri untuk kembali menimba ilmu di jalur formal. Meskipun saya tahu rupa kebobrokan sistem yang akan saya jalani. Saya siap.

Namun sebulan yang lalu niat untuk itu seolah sirna. Bisa jadi karena saya merasa belum siap -dari sisi materi dan intelektual- sehingga keteguhan hati yang sudah begitu kokoh runtuh seketika. Saya merasa tak siap dihadapkan dengan kenyataan bahwa institusi yang harusnya mencetak siswa-siswa "maha" berkarakter kuat   tak ubahnya lahan bisnis belaka. Kenapa baru punya perasaan itu sekarang? Bukankah saya pernah mengalaminya dulu, ketika masih mengais ilmu di jenjang yang lebih rendah? Saya tak menemukan alasan yang pas saat ini.

Jadi, tulisan Daoed Joesoef hari ini sungguh menjadi obat penenang bagi saya. Bahwa selama saya belum yakin dengan sistem yang akan saya jalani di pendidikan formal maka saya tak hendak menyentuhnya dulu. Saya memilih untuk mengamati di luar jalur formal saja. Tentu saja dengan isu-isu yang saya sukai. Sepertinya lebih menyenangkan meskipun rintangannya tak bisa dikatakan mudah. Tapi, saya merasa merdeka dan tidak membohongi diri sendiri.

Comments

Popular Posts