Perjalanan ke Kepulauan Banda [Hari 2]

Tiket di tangan saya menunjukkan pukul 00.00 WIB sebagai waktu boarding. Dengan mata berat dan kelelahan dalam perjalanan saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 23.00. Lalu kami terbang sekitar pukul 00. 45 WIB.

Maskapai Batik Air menjadi kendaraan kami menuju Ambon. Ini kali pertama saya mencicipi terbang dengan Batik Air. Saya mendapat kursi di 32 F, tepat di samping jendela. Sebuah tempat favorit saya.

Pesawat ini tampak baru. Kursinya tampak elegan dengan lapisan cokelatnya. Rasanya saya punya ruang yang lebih lebar untuk meletakkan kaki. Tidak sempit seperti Lion Air. Selain itu tiap kursi dilengkapi dengan layar sentuh yang menyuguhkan aneka hiburan selama perjalanan. Seperti naik Garuda saja.

Namun sayangnya layar sentuh itu tidak dilengkapi dengan earphone. Jadi jangan lupa untuk membawa earphone untuk bisa membunuh kebosanan selain dengan cara tidur. Pihak Batik Air sebenarnya menyediakan earphone tapi hanya untuk kepentingan penjualan. Kalau tak salah info harga earphone yang ditawarakan Rp 25.000.
Jangan lupa bawa earphone
Selama perjalanan saya menonton, tidur, menonton, tidur lagi. Begitu seterusnya. Hingga akhirnya waktunya makan "pagi". Rasanya waktu makan yang ganjil. Tapi tak apalah karena perut tampak sudah lapar -lagi-.

Saya memilih menu telur dadar yang ditemani sosis dan kentang. Rasanya lumayan lah. Wow, seperti terbang bersama Garuda. Hehehehe. Saat itu waktu menunjukkan pukul 04.00 WIB. Saya belum mengubah format waktu di jam tangan.
Menu pilihan saya
Kami tiba di Bandara Pattimura pukul 06.00. Namun, matahari belum muncul. Langit masih gelap. Rasanya seperti pukul 05.00 WIB.

Oh, ternyata bandara ini jauh lebih besar dan bagus ketimbang Bandara Sultan Thaha Syaifuddin di Jambi :(

Paket karung putih biasanya berisi oleh-oleh berupa pakaian. Ini akan jadi satu cerita menarik.

[Ingatan hari 2, 9-10 Mei 2014. Hotel Golden Inn, Ambon]

Comments

Popular Posts