Gelap Gelap 2019
Semalam hampir sebagian besar penduduk bumi bersuka cita menyambut tahun baru. Selamat datang 2019. Sayangnya saya tak masuk ke dalam yang "sebagian" besar itu. Saya melewatkan momen pergantian tahun dengan hati bahagia. Persiapan untuk perasaan yang riang gembira tiba-tiba hancur di sore hari. Oleh sebab receh yang tak sanggup saya ceritakan di sini. Sungguh, sebab kere yang bikin saya menangis sekaligus tertawa bak orang gila.
2018 jadi tahun terberat saya selama lepas dari status mahasiswa. Sungguh, berat sekali tahun ini. Mulai dari penipuan berkedok teman, kerugian sejumlah uang -sudah miskin rugi pula-, dan kehilangan satu-satunya tempat untuk "pulang".
Babak belur, mungkin jadi kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan saya di tahun ini. Berkebalikan dengan ramalan shio saya yang gilang gemilang di tahun anjing tanah itu. Saya putuskan untuk tak lagi menitipkan kepercayaan pada ramalan maupun pembacaan apapun tentang nasib.
Jika tahun-tahun sebelumnya saya masih sempat memikirkan resolusi di tahun yang baru. Kali ini, bahkan untuk menyelipkan mimpi di pikiran pun saya tak berminat. 2019 bagi saya adalah tahun yang hanya bisa saya jalani detik demi detiknya. Tanpa ada harapan apalagi mimpi. Tak ada gambaran akan seperti apa saya pada satu atau dua bulan lagi. Atau mau ngapain saya di Maret atau Agustus nanti? Liburan ke mana akhir 2019, dengan siapa, membawa apa? Saya tak lagi peduli karena 2019 adalah embuh bagi saya.
1/365
2018 jadi tahun terberat saya selama lepas dari status mahasiswa. Sungguh, berat sekali tahun ini. Mulai dari penipuan berkedok teman, kerugian sejumlah uang -sudah miskin rugi pula-, dan kehilangan satu-satunya tempat untuk "pulang".
Babak belur, mungkin jadi kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan saya di tahun ini. Berkebalikan dengan ramalan shio saya yang gilang gemilang di tahun anjing tanah itu. Saya putuskan untuk tak lagi menitipkan kepercayaan pada ramalan maupun pembacaan apapun tentang nasib.
Jika tahun-tahun sebelumnya saya masih sempat memikirkan resolusi di tahun yang baru. Kali ini, bahkan untuk menyelipkan mimpi di pikiran pun saya tak berminat. 2019 bagi saya adalah tahun yang hanya bisa saya jalani detik demi detiknya. Tanpa ada harapan apalagi mimpi. Tak ada gambaran akan seperti apa saya pada satu atau dua bulan lagi. Atau mau ngapain saya di Maret atau Agustus nanti? Liburan ke mana akhir 2019, dengan siapa, membawa apa? Saya tak lagi peduli karena 2019 adalah embuh bagi saya.
1/365
Comments