Mural Topeng Karya Anagard


Di sebuah sore saat mencari bengkel sepeda, saya dan seorang teman mampir ke lokasi mural di dekat MILAS. Saat sibuk memotret, kami didatangi seorang bapak sepuh. Pak Yohanes, begitu ia memperkenalkan diri. Beliau ternyata pemilik bangunan yang dindingnya dijadikan media untuk mural anagard.

Menurut Pak Yohanes, mural berjudul "Sedia Macam-macam Topeng" itu merupakan permintaan darinya ketika anak-anak ISI datang meminta izin membuat mural di dinding rumahnya. "Semua kan bertopeng cuman cari duit," terang Pak Yohanes mengenai alasan pemilihan tema mural. Ia menilai bahwa mural itu mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia sekarang. Sebagian besar mengenakan topeng sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Pak Yohanes juga bercerita bahwa bangsa Indonesia ini bersatu hanya jika ada musuh -yang nyata- dan bencana. Namun, jika sudah ada roti, maka semua berebut untuk mendapatkannya.

Berawal dari mural, Pak Yohanes lantas berkisah mengenai Taman Siswa. Ternyata kakeknya merupakan salah satu anggota kelompok Selasa Kliwon. Ki Pronowidigdo, kakek Pak Yohanes, setelah masa kemerdekaan pun menjadi -semacam- penasihat kepresidenan. Lalu kami pun mendapat beberapa kisah saat masa perjuangan kemerdekaan dan beberapa tahun setelah kemerdekaan.

Ternyata seru juga jika bisa bercengkerama dengan pemilik bangunan tempat mural-mural ditorehkan. Setidaknya saya tak membuat interpretasi tunggal yang terkadang bias.

5/365

Comments

Popular Posts