Minggu Hari Berkebun

Tak terasa sudah hampir satu tahun kami tinggal di tempat baru ini. Setelah melewati tahun penuh kegetiran, akhirnya pindah ke tempat yang lebih mendamaikan jiwa. Tapi, yang jadi masalah ialah kami masih "mager" berat untuk membuat kebun di halaman belakang rumah.

Opsi yang masuk akal ialah dengan mencicil proses pembuatan kebun. Saya percaya pada pepatah yang bilang, sesuatu yang besar dimulai dengan langkah kecil. Maka, hari ini saya bersama adik memulai proyek pembuatan kebun belakang rumah.

Tak muluk-muluk target kali ini. Kami membereskan tanaman-tanaman ke dalam pot yang seharusnya. Maksudnya, selama ini kebanyakan tanaman tumbuh liar tak tentu arah. Tiba-tiba sudah gede saja itu pohon. Padahal kami tak tahu kegunaan pohon yang lebih menyerupai gulma itu. Nah, hari ini saatnya memilah tanaman yang ingin kami pertahankan.

Adik membereskan bibit-bibit okra dan rosela kesayangannya. Belum ada satu bulan. Tapi berhasil tumbuh beberapa batang. Lalu kami pindahkan ke pot yang lebih besar agar bisa maksimal.

Sementara itu saya panen pupuk kompos yang diinisiasi oleh Liong. Wah, lumayan juga ternyata. Jika sudah lihat hasilnya begini jadi semangat untuk bikin kompos yang baru. Saya pun menanyakan perihal pembuatan kompos ini ke Liong yang sedang di Jakarta.

Setelah semua tanaman masuk ke dalam pot yang seharusnya, halaman saya sapu. Ah, jadi bersih. Sedap dipandang mata. Menghadirkan bangku dan kursi di halaman belakang jadi resolusi saya untuk tahun depan. Lho kok sudah bikin resolusi saja :D

Tapi berkebun itu memang kegiatan pelepas stres nan mujarab. Aktivitas berkotor-kotor itu mampu memicu hormon penyebab kebahagiaan. Mekipun letih namun hati senang.

#KontendiSekitarmu #Hari20

Comments

Popular Posts