Seni Menikmati Hidup di Masa Sekarang


Akhir-akhir ini mencoba untuk menikmati hidup di masa sekarang. Seperti ajaran Thich Nhat Hanh, pendiri Plum Village di Prancis. Jika dipikir lebih dalam, sepertinya susah sekali hidup di masa sekarang. Pikiran lebih suka membawa raga dan ingatan ke masa depan, jika tidak ke masa lalu. 

Saya merasa cukup sering mengingat masa lalu, seakan hidup di dalamnya. Juga terlampau kerap memikirkan masa depan, hingga memunculkan rasa khawatir berlebihan. Masa lalu dan masa depan, keduanya memang lebih sering merusak mood yang saya bangun ketika memulai hari.

Lalu bagaimana jika saya memiliki keinginan A atau B untuk masa depan? Apakah itu sama artinya dengan harus teguh dan memusatkan pikiran pada tujuan saya? Hingga saya melangkah perlahan-lahan sesuai rute yang saya buat untuk mencapai tujuan itu. Apakah itu berarti saya jadi menyia-nyiakan hidup di masa sekarang?

Hmmm....sepertinya pembahasan mengenai 'seni menikmati hidup di masa sekarang' ini cukup ribet. Pun memusingkan jika dipikir berlarut-larut. 

Tapi saya merasa waktu begitu cepat berlalu. Sehari kadang tak cukup untuk merealisasikan hal-hal yang ingin saya lakukan di hari itu. Baru saja pagi lalu olahraga. Saat kembali ke rumah, tiba-tiba sudah sore saja. Lantas malam menggantung dan meminta saya untuk tidur. Pagi kembali membangunkan saya untuk menjalani rutinitas yang tidak terlalu rutin juga. Begitu terus. Sementara itu, rasanya saya masih terlalu jauh dengan mimpi yang ingin saya wujudkan :(

Saya penasaran, apa jadinya jika saya mencoba menerapkan "hidup di masa sekarang" ya? Apakah saya bisa menikmati tiap detik, tiap napas yang saya hirup? Saya ingin mencobanya. Besok, atau lusa, atau lusa ke lusa lagi.

#KontendiSekitarmu #Hari5


Comments

Popular Posts