Selamat Ya!


Bagaimana merayakan hari pergantian usia di tengah pandemi korona? Ya, itu yang saya alami. Ini masuk sejarah penting dalam hidup saya. Tak tahu harus merasa senang atau sedih. Yang jelas ulang tahun kali ini #diamdirumah saja bersama adek saya.

Kami tidak membuat persiapan khusus. Meskipun beberapa hari sebelum saya ganti usia, adek menanyakan mau ditraktir di mana. Sate klathak kari di Jl. Imogiri yang kami lihat lewat unggahan selebgram kuliner Jogja menggoda juga. Tapi tak bisa saat ini. Saat korona mewabah.

Jadi kami hanya di rumah saja. Kebetulan kami punya stok makanan sisa kemarin :D Jadi, kami bikin nasi goreng kampung di pagi hari. Jelang siang ada kiriman pizza dari Meditterania. Tak tahu dari siapa. Kami makan saja sambil ketawa-ketawa bahagia. Malamnya kami masak sayur kecipir tumis yang tempo hari dibeli dari Soka Oganik. Sungguh sebuah perayaan yang sederhana.

Tak ada telpon dari rumah. Ibu saya sudah mengirimkan ucapan selamat sehari sebelumnya. Juga tak ada kiriman doa dari teman dekat. Eh, ada satu nyaris di pergantian hari ke tanggal 24 :) Sedih? Tak juga. Orang-orang sedang #jagadiri dan rungsing dengan urusan korona ini. Jadi saya wajar.

Mau apa di usia baru? Jujur saja saya tak tahu. Sedang mencoba untuk menikmati jurus Plum Village. Hidup untuk masa sekarang, detik ini, hari ini. Namun, ternyata juga tak mudah. Seorang teman dekat yang mengucapkan di tanggal 24 berpesan bahwa ini tahun terakhir saya untuk cari sekolah. Dia benar. Saya mulai rungsing :D

Saya bersyukur sih diberi kesempatan untuk bisa bernapas hingga bilangan ke sekian. Sudah banyak hal baik dan buruk yang saya lakukan. Sekarang hanya ingin mencari yang benar-benar saya inginkan. Bukan kah ada di dunia memang untuk pencarian? Hahaha. Tak mau mikir berat-berat sih sebenarnya.

Tapi, terima kasih ya kamu. Sudah sehat selalu. Meski absen lama untuk jogging pagi. Juga banyak libur bersepeda. Terima kasih sudah berusaha untuk mengelola emosi dengan baik di tahun ini. Terima kasih untuk semua semangat yang membara, meskipun kadang terlampau cepat padamnya. Terima kasih buat usaha memperbaiki diri. Lanjutkan ya. Tetap semangat dan kita buktikan bahwa kita bisa lebih baik dari ini. Tapi tetap ingat, hidup di detik ini, hari ini, ialah prioritas utama!


Comments

Popular Posts